Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama : Jangan Sampai Pemalang Menjadi Daerah Darurat Peredaran Obat Keras Yang Dapat Merusak Generasi Bangsa

PEMALANG, DAILYPEMALANG.COM – Peredaran obat keras golongan G jenis TRAMADOL dan Hexymer di Kabupaten Pemalang kembali marak dijual bebas untuk kalangan remaja.

Obat-obatan berbahaya ini kian meresahkan dijual tanpa ada resep dokter, barang tentu para remaja di Kabupaten Pemalang akan terjerumus bilamana setiap hari tercekoki dengan obat – obatan keras golongan G tersebut.

banner 336x280

Menurut dari narasumber terpercaya, ada di beberapa titik yang dijadikan pangkalan untuk transaksi obat keras tersebut, diantaranya di sekitar lokasi eks pasar beras Pemalang, di sekitar ruko grosir Petarukan, di wilayah Kecamatan Comal dan di wilayah Kecamatan Randudongkal. Informasi laporan dari warga masyarakat tersebut datang baik secara langsung maupun melalui pesan singkat dari Aplikasi WhatsApp.

“Saya ada info, di daerah Petarukan (belakang ruko grosir) sering di jadikan tongkrongan anak – anak muda untuk transaksi (jualan obat terlarang) pak,” kata warga (TP) dalam pesan singkatnya.

“Modusnya tidak buka lapak (warung) namun pake sistem COD,” lanjutnya.

Informasi ini tentu membuat tim awak media menjadi penasaran. Alhasil tim berhasil berkomunikasi dengan salah satu terduga penjual obat – obatan jenis golongan G, Mr. J., saat dihubungi awak media dirinya meminta agar kegiatan usahanya tersebut tidak di viralkan.

“Janganlah di viral – viralkan gitu, kita kan bisa ngomong baik – baik,” ucapnya melalui pesan singkat.

Hingga saat ini, tim dari awak media belum mengetahui pasti siapa sosok Mr. J ini, mereka tinggal dimana dan aktifitas keseharianya. Menurutnya dia sosok Mr. J ini hanya sebatas karyawan, ada bos besar di belakangnya.

Laporan informasi kembali di terima oleh awak media dari warga masyarakat sekitar Kelurahan Bojongbata dan Desa Sewaka, bahwa dilingkungan mereka banyak aktifitas mencurigakan. Menurut RA (Tokoh Masyarakat), disekitar tempat cucian mobil di Jalan D.I. Panjaitan Desa Sewaka, terdapat aktifitas para remaja atau anak baru gede (abg) yang mencurigakan. Patut diduga di lokasi itulah tempat transaksi peredaran obat keras golongan G.

“Tadi dilokasi dekat tempat cucian mobil ada remaja yang lalu lalang dengan sepeda motor, setelah itu dia melaju ke arah utara,” ungkap RA, Minggu (1/12/2024). Malam.

Sementara salah seorang warga setempat mengaku juga telah berkoordinasi dengan RT, RW, dan Warga. Mereka akan siap memantau lingkungan dari aktifitas peredaran obat – obat terlarang tersebut.

“Mulai malam ini, kami akan pantau terus. Saya sudah berkoordinasi dengan RT, RW dan warga setempat. Karena menurut informasi yang beredar, saat ini banyak remaja ramai mengkonsumsi obat – obatan terlarang. Parahnya lagi, penjualnya sudah masuk ke wilayah kami,” kata AS.

“Dengan adanya kejadian ini, atau aktifitas – aktifitas remaja yang dicurigai bertransaksi dan menggunakan obat – obat terlarang. Kami berharap pihak – pihak terkait dapat segera mengambil langkah antisipasi, mencegah dan bertindak tegas apabila ditemukan barang bukti. Kami sebagai warga hanya bisa memberikan informasi. Tentu yang harus bertindak petugas yang berwenang,” ucap AS.

Senada di sampaikan oleh tokoh pemuka agama dan tokoh masyarakat yang juga selaku pimpinan pondok pesantren. “Kalau peredaran obat keras secara bebas dan sudah masuk ke desa – desa, tentu ini sangat memprihatinkan,” tutur Ustadz Timbul Purnomo.

Lebih lanjut lebih lanjut Ustadz Timbul Purnomo menghimbau agar pihak – pihak terkait yang mempunyai wewenang untuk dapat segera mengantisipasi dan menghentikan peredaran obat keras secara bebas di kalangan remaja.Tentu ini semua menjadi tanggung jawab semua pihak, orang tua beserta seluruh elemen masyakarat harus berperan aktif untuk mencegah agar putra – putri kita tidak salah pergaulan.

“Jaga keluarga kita, jaga lingkungan kita, agar putra putri kita tidak terjerumus ke dalam lingkaran peredaran obat keras. Untuk pihak berwenang diharapkan segera diantisipasi, sebelum Pemalang ini menjadi daerah darurat peredaran obat keras yang dapat merusak para generasi bangsa,” tutup Ustadz Timbul Purnomo Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Printis Komariyah.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *