Bupati Pemalang Pimpin Doa Bersama untuk Pembangunan Jalan Alternatif Semingkir – Watukumpul

Pemalang291 Dilihat

PEMALANG – Sebagai langkah awal dalam upaya mengatasi dampak bencana tanah longsor yang mengganggu akses utama Desa Wisnu, Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, memimpin doa bersama di lokasi longsor, Rabu, 19 Februari 2025. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan spiritual dan masyarakat dalam mewujudkan rencana pembangunan ruas jalan alternatif Semingkir – Watukumpul yang sangat dibutuhkan.

Acara ini dihadiri oleh warga Desa Wisnu, Kepala Desa Wisnu Sutejo, serta perwakilan dari berbagai pihak terkait. Selain doa bersama, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan simbolis pemotongan tumpeng oleh Bupati Mansur Hidayat sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan kelancaran proyek pembangunan jalan. Tak ketinggalan, Bupati juga memasang patok di sekitar lokasi yang akan dijadikan jalur alternatif, menandai dimulainya proses pengerjaan proyek fisik yang nantinya diharapkan dapat mengatasi masalah putusnya akses utama akibat longsor.

Dalam sambutannya, Bupati Pemalang mengungkapkan harapannya agar jalan alternatif yang akan dibangun tidak hanya menjadi solusi sementara untuk warga, tetapi juga dapat menjadi jalan permanen yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap bersabar, mengingat proses pengerjaan jalan alternatif ini akan memakan waktu dan melibatkan sejumlah tahapan yang membutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.

“Harapan saya, jalan ini bisa selesai secepatnya. Mohon dukungan dari semua pihak, semoga cuaca mendukung agar pengerjaannya bisa lebih cepat. Jalan alternatif ini akan sangat membantu masyarakat, khususnya di Desa Wisnu dan Kecamatan Watukumpul, sebagai akses utama dari Semingkir ke Watukumpul,” ungkap Bupati Mansur Hidayat.

Lebih lanjut, Bupati memberikan apresiasi kepada warga Desa Wisnu yang telah ikhlas mengikhlaskan sebagian tanahnya untuk pembangunan jalan tersebut. Menurutnya, kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting agar proyek ini dapat segera terlaksana dengan baik. Selain itu, terkait dengan lahan yang dikelola oleh Perhutani, Bupati juga meminta kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan perizinan agar pembangunan dapat segera dimulai.

Kepala Desa Wisnu, Sutejo, dalam laporan singkatnya menyampaikan bahwa longsor yang terjadi pada tahun ini adalah yang terparah sepanjang sejarah. Bencana tanah longsor ini merusak jalan utama yang menghubungkan Desa Wisnu dengan wilayah lainnya, yang tidak hanya berdampak bagi warga Desa Wisnu tetapi juga masyarakat Kecamatan Watukumpul secara keseluruhan.

“Putusnya akses jalan ini menyebabkan 15 desa lainnya juga terdampak, termasuk terhentinya aktivitas perekonomian, pertanian, dan pendidikan. Meskipun begitu, kami bersama warga berusaha keras menjaga kelancaran pendidikan dengan membuat jalan setapak darurat bagi anak-anak sekolah,” ujar Sutejo.

Dalam menghadapi situasi darurat ini, warga Desa Wisnu telah berinisiatif membuat jalan setapak sebagai akses darurat agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan. Meski harus mengawal anak-anak yang bersekolah di SD, SMP, dan SMA, masyarakat tetap bersemangat agar akses pendidikan tetap berjalan.

Kerjasama Antara Pemerintah dan Warga

Sutejo juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Pemalang yang telah memberikan perhatian besar terhadap pembangunan kembali akses jalan yang terputus. Ia mengakui bahwa anggaran untuk pembangunan jalan alternatif ini cukup besar, dan oleh karena itu, mereka bersama Kepala Desa se-Kecamatan Watukumpul sepakat untuk membangun jalan alternatif yang panjangnya sekitar satu kilometer.

“Sebagian besar lahan yang akan digunakan untuk jalan alternatif ini milik Perhutani, namun ada juga sebagian tanah milik warga. Kami telah mengadakan musyawarah dan berhasil mencapai kesepakatan untuk mengikhlaskan sebagian tanah warga demi kepentingan bersama,” tambahnya.

Proyek jalan alternatif Semingkir – Watukumpul ini diyakini akan mengurangi dampak bencana longsor yang mengganggu akses vital, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk beraktivitas, baik dalam bidang perekonomian, pendidikan, maupun transportasi. Diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai sesuai dengan target waktu yang ditentukan, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Kecamatan Watukumpul.

Dengan adanya doa bersama dan dukungan yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, pembangunan jalan alternatif ini diharapkan menjadi contoh semangat kebersamaan dalam mengatasi bencana dan membangun solusi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *