Dailypemalang.com|Pemalang – Bupati Pemalang Anom Widiantoro menyatakan, jika dirinya termasuk salah satu orang yang menentang kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang studi tour sekolah.
Hal itu ia sampaikan dalam forum komunikasi Desa wisata se Kabupaten Pemalang, di Benowo Park Desa Penggarit, Sabtu 15 Maret 2025.
Anom menghimbau agar anak-anak sekolah tetap melakukan kegiatan berwisata, karena menurutnya, mereka harus mengenal nama tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
“Jangan sampai anak-anak sekolah kalau ditanya di Pemalang ada Penggarit, di Magelang punya Borobudur, di Jogja ada Prambanan mereka ngga tau, ujarnya.
Yang penting menurut Anom, kegiatan studi tour agar di handle langsung oleh muridnya. Jadi nantinya mereka akan mempunyai pengembangan diri, dan juga kemandirian untuk berorganisasi.
Dalam kesempatannya, Anom juga mengatakan jika untuk mengembangkan pariwisata butuh kreatifitas. Kalau konsepnya menata dari yang kecil, menurutnya akan lebih ringan dan sesuai dengan kebutuhannya.
“Karena kalau kita bicara investasi yang besar, pasti nanti take and give nya antara kita dan pebisnis akan seperti apa, ucapnya.
Untuk itu Anom berharap, agar seluruh pegiat wisata untuk selalu melakukan forum komunikasi dari hal yang kecil hingga mengembangkan pariwisata sesuai dengan pasar yang ada, dan harga tiket yang kita sesuaikan.
“Jangan mimpi terlalu tinggi, tapi kita ngga melihat market. Forum komunikasi ini diharapkan bisa memberikan sesuatu yang kongkrit untuk pengembangan pariwisata Pemalang, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik, tandasnya. (Prapto/FP)